Dosis Espresso Berapa Gram? Panduan Lengkap Single vs Double Shot
Pahami dosis espresso ideal, perbedaan krusial antara single shot vs double shot, dan cara mendapatkan ekstraksi kopi yang sempurna. Wajib baca!
Author
Dec 15, 2025
Dosis Espresso: Angka Krusial di Balik Secangkir Kopi Sempurna
Pernahkah Anda memesan kopi dan barista bertanya, “mau single atau double shot?” Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya pertanyaan tentang ukuran, tetapi bagi seorang barista atau penggemar kopi sejati, ini adalah pertanyaan tentang fondasi dari seluruh minuman. Jawaban dari “dosis espresso berapa gram?” adalah salah satu variabel paling fundamental dalam seni menyeduh espresso.
Dosis, atau berat kering bubuk kopi yang Anda gunakan, adalah titik awal dari setiap resep espresso. Sama seperti resep kue yang membutuhkan takaran tepung yang tepat, dosis espresso yang salah dapat merusak keseimbangan rasa, menghasilkan kopi yang terlalu asam, terlalu pahit, atau hambar. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk dosis espresso, perbedaan antara single shot dan double shot, serta bagaimana Anda bisa menemukan takaran yang sempurna untuk secangkir espresso idaman Anda.
Membedah Standar: Single Shot vs Double Shot
Secara historis, definisi shot espresso sangat berbeda dengan standar yang kita kenal di dunia kopi spesialti saat ini. Mari kita bedah keduanya.
Single Shot (Solo Espresso)
Secara tradisional, single shot adalah standar emas di Italia. Namun, kini popularitasnya menurun di banyak kedai kopi modern.
- Dosis Kopi: Biasanya menggunakan sekitar 7-10 gram bubuk kopi.
- Hasil Cairan (Yield): Menghasilkan sekitar 25-30 ml cairan espresso (termasuk crema).
- Karakteristik: Memerlukan basket portafilter khusus yang lebih kecil dan dangkal. Seringkali lebih sulit untuk mendapatkan ekstraksi yang konsisten karena puck (ampas kopi padat) yang lebih tipis lebih rentan terhadap channeling (aliran air yang tidak merata).
Karena tantangan konsistensi inilah, sebagian besar kedai kopi spesialti tidak lagi menyajikan single shot murni. Jika Anda memesan minuman dengan single shot, kemungkinan besar barista akan menarik double shot dan membagi duanya atau hanya menggunakan satu spout dari portafilter.
Double Shot (Doppio Espresso)
Inilah standar de facto di industri kopi modern. Hampir semua resep dan tutorial espresso yang Anda temukan saat ini berbasis pada double shot.
- Dosis Kopi: Rentangnya jauh lebih lebar, biasanya antara 14-22 gram bubuk kopi. Dosis paling umum yang digunakan sebagai titik awal adalah 18-20 gram.
- Hasil Cairan (Yield): Mengikuti rasio tertentu, umumnya 1:2. Misalnya, dosis 18 gram akan menghasilkan sekitar 36 gram cairan espresso.
- Karakteristik: Menggunakan basket portafilter standar (misalnya ukuran 58mm). Puck kopi yang lebih tebal dan dalam memberikan resistensi yang lebih baik terhadap tekanan air, sehingga menghasilkan ekstraksi yang lebih merata, konsisten, dan rasa yang lebih kaya serta kompleks.
Mengapa Double Shot Menjadi Standar? Konsistensi adalah kuncinya. Dengan dosis yang lebih besar, variabel kecil seperti distribusi dan tamping memiliki dampak yang lebih kecil pada hasil akhir. Ini memungkinkan barista untuk ‘mencicipi’ kopi dengan lebih akurat dan melakukan penyesuaian yang lebih presisi.
Bukan Sekadar Volume: Era Rasio Seduh Espresso
Di dunia kopi modern, kita tidak lagi hanya berbicara tentang mililiter (ml). Kita berbicara tentang gram dan rasio. Menggunakan timbangan digital untuk mengukur dosis kopi (input) dan hasil espresso (output) adalah praktik standar untuk presisi.
Rasio seduh adalah perbandingan antara berat dosis kopi kering dengan berat cairan espresso yang dihasilkan.
-
Ristretto (Rasio 1:1 - 1:1.5):
- Contoh: 18g dosis -> 18g hingga 27g hasil.
- Rasa: Sangat terkonsentrasi, body tebal seperti sirup, manis, dan intens. Tingkat keasaman lebih terasa.
-
Normale (Rasio 1:2 - 1:2.5):
- Contoh: 18g dosis -> 36g hingga 45g hasil.
- Rasa: Dianggap sebagai “standar emas” yang seimbang. Menawarkan keseimbangan terbaik antara sweetness, acidity, dan bitterness. Ini adalah rasio yang paling umum digunakan.
-
Lungo (Rasio 1:3+):
- Contoh: 18g dosis -> 54g+ hasil.
- Rasa: Body lebih ringan, intensitas berkurang. Bisa menonjolkan kejernihan rasa tertentu pada beberapa jenis kopi, tetapi berisiko menjadi terlalu encer dan pahit jika tidak diekstraksi dengan benar.
Berikut adalah contoh bagaimana sebuah resep espresso modern terlihat:
{
"nama_kopi": "Arabika Gayo Natural",
"dose": "18.5g",
"yield": "38.0g",
"rasio": "~1:2.05",
"waktu_ekstraksi": "29 detik",
"suhu_air": "94°C"
}
Panduan Praktis Menentukan Dosis Espresso Anda
Mengetahui teori adalah satu hal, mempraktikkannya adalah hal lain. Berikut adalah langkah-langkah untuk menemukan dosis yang tepat untuk kopi Anda.
-
Periksa Kapasitas Basket Portafilter Anda: Setiap basket memiliki kapasitas yang direkomendasikan pabrikan (misalnya, 15g, 18g, 22g). Mengisi terlalu sedikit (under-dosing) akan menyisakan terlalu banyak ruang kosong, menyebabkan ekstraksi yang encer. Mengisi terlalu banyak (over-dosing) dapat membuat air sulit menembus kopi dan menyebabkan channeling. Mulailah dengan dosis yang direkomendasikan.
-
Gunakan Timbangan Digital Presisi Tinggi: Ini adalah alat yang tidak bisa ditawar. Timbang bubuk kopi Anda hingga 0.1 gram terdekat. Timbang juga cangkir Anda sebelum mulai ekstraksi sehingga Anda bisa mengukur hasil cairan dengan akurat.
-
Mulai dengan Rasio Standar (1:2): Jika Anda menggunakan dosis 18 gram, targetkan hasil cairan espresso seberat 36 gram. Ini adalah titik awal yang sangat baik untuk sebagian besar biji kopi.
-
Uji Rasa dan Lakukan Penyesuaian (Dial-In): Di sinilah seni dimulai. Cicipi espresso Anda dan putuskan apa yang perlu diubah.
- Jika rasanya terlalu asam atau kecut (sour): Ini tanda under-extraction. Coba giling kopi lebih halus (grind finer) untuk memperlambat aliran air, atau perpanjang rasio (misalnya, dari 1:2 menjadi 1:2.2) untuk mengekstrak lebih banyak rasa manis.
- Jika rasanya terlalu pahit dan kering (bitter/astringent): Ini tanda over-extraction. Coba giling kopi lebih kasar (grind coarser) untuk mempercepat aliran air, atau perpendek rasio (misalnya, dari 1:2 menjadi 1:1.8).
- Jika rasanya lemah atau kurang ‘nendang’: Anda bisa mencoba sedikit menaikkan dosis (misalnya dari 18g ke 18.5g), pastikan basket Anda masih muat. Untuk informasi lebih lanjut, pelajari teknik ‘dialing in’ espresso untuk pemula.
Kesimpulan: Dosis Adalah Fondasi Rasa
Jadi, dosis espresso berapa gram yang ideal? Jawabannya adalah tergantung. Tergantung pada biji kopi yang Anda gunakan, basket portafilter Anda, dan profil rasa yang Anda kejar. Namun, sebagai aturan umum, dunia kopi spesialti modern berpusat pada double shot dengan dosis 14-22 gram sebagai fondasinya.
Lupakan pengukuran berdasarkan volume dan mulailah menggunakan timbangan. Pahami bahwa dosis adalah titik awal resep Anda, yang kemudian disempurnakan melalui penyesuaian gilingan dan rasio. Dengan pendekatan yang metodis dan kemauan untuk bereksperimen, Anda akan selangkah lebih dekat untuk menghasilkan espresso yang konsisten dan lezat, setiap saat.
Tantangan untuk Anda: Apa resep espresso andalan Anda saat ini? Bagikan dosis, hasil, dan waktu ekstraksi favorit Anda di kolom komentar di bawah!
Written by
Author
Passionate writer and content creator with expertise in technology, design, and business insights.